PENDIDIKAN - Tokoh publik adalah subyek yang sangat menarik untuk ditulis dan dibaca. Selain memberikan informasi, tulisan tentang tokoh publik juga memberikan inspirasi kepada khalayak pembaca.
Berikut adalah beberapa kaidah penting dalam menulis profil tokoh publik:
Riset Mendalam: Sebelum menulis, lakukan riset mendalam mengenai tokoh yang akan ditulis. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti berita, buku, wawancara, atau dokumentasi pribadi.
Pendekatan Humanis: Profil tidak hanya berfokus pada pencapaian karier, tetapi juga sisi humanis dari tokoh tersebut. Masukkan latar belakang, motivasi, nilai-nilai, serta perjuangan hidupnya agar pembaca memahami sosoknya secara utuh.
Baca juga:
Ini Dia, Cara Menulis Rilis dalam 3 Menit
|
Struktur yang Jelas: Tulis profil dengan struktur yang jelas: pembuka, isi, dan penutup. Awali dengan gambaran umum tentang tokoh, lalu bahas perjalanan hidup, kontribusi, serta pencapaian, dan akhiri dengan refleksi atau kesimpulan.
Objektivitas: Tetaplah objektif dalam penyajian informasi. Hindari pandangan pribadi atau penilaian subjektif. Sertakan sumber-sumber yang mendukung fakta yang disampaikan.
Baca juga:
Kaidah Penulisan Berita Ekonomi
|
Gaya Penulisan Naratif: Gunakan gaya penulisan naratif agar pembaca merasa terhubung dengan tokoh. Ceritakan momen-momen penting dalam hidup tokoh yang memberikan inspirasi atau pelajaran.
Keakuratan Fakta: Pastikan semua fakta yang disampaikan akurat. Profil tokoh publik sering kali dibaca oleh khalayak luas, sehingga kesalahan informasi bisa berakibat serius.
Keseimbangan Informasi: Berikan informasi yang seimbang, meliputi sisi positif dan tantangan yang dihadapi oleh tokoh tersebut, untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap.
Kutipan Langsung: Gunakan kutipan langsung dari wawancara atau pidato tokoh untuk memberikan keaslian dan menggambarkan pemikiran tokoh dengan lebih jelas.
Pemilihan Bahasa yang Tepat: Gunakan bahasa yang formal namun tetap mudah dipahami. Sesuaikan gaya bahasa dengan citra dan posisi tokoh yang sedang ditulis.
Pengungkapan Karakter dan Nilai Tokoh: Berikan fokus pada karakteristik dan nilai-nilai yang dimiliki oleh tokoh tersebut, sehingga pembaca dapat memahami mengapa ia menjadi sosok yang penting.
Dengan menerapkan kaidah-kaidah di atas, profil tokoh publik akan lebih menarik, informatif, dan memberikan nilai tambah bagi pembaca.
Berikut adalah contoh lengkap penulisan profil tokoh publik:
Jokowi: Dari Pengrajin Mebel Hingga Presiden Republik Indonesia
Baca juga:
Kaidah Penulisan Berita Sosial
|
Pengantar: Joko Widodo, yang lebih akrab disapa Jokowi, telah menjadi salah satu tokoh paling dikenal dalam sejarah politik Indonesia modern. Lahir dari keluarga sederhana di Solo, Jawa Tengah, perjalanan hidupnya penuh inspirasi, mulai dari pengusaha mebel hingga memimpin negara sebagai Presiden Republik Indonesia. Profil ini menggali sisi humanis Jokowi, perjuangannya, serta nilai-nilai yang membentuk karakternya sebagai pemimpin.
Latar Belakang dan Awal Karier: Joko Widodo lahir pada 21 Juni 1961 di sebuah keluarga yang hidup pas-pasan. Ayahnya, Noto Mihardjo, bekerja sebagai tukang kayu, dan ibunya, Sujiatmi Notomihardjo, adalah seorang ibu rumah tangga. Kondisi ekonomi keluarga yang sulit memaksa Jokowi muda untuk membantu orang tuanya sejak kecil.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985, Jokowi memulai kariernya sebagai pengusaha mebel di Solo. Berkat kegigihannya, usaha tersebut tumbuh pesat, hingga produknya berhasil diekspor ke berbagai negara. Namun, kesuksesannya sebagai pengusaha tidak membuatnya lupa pada kampung halamannya. Ia tergerak untuk terjun ke dunia politik sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.
Langkah Awal di Dunia Politik: Tahun 2005 menjadi titik balik dalam hidup Jokowi. Ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo dan berhasil terpilih. Pada masa kepemimpinannya, Jokowi dikenal dengan gaya kepemimpinan yang merakyat. Salah satu kebijakannya yang fenomenal adalah penataan pasar tradisional dan revitalisasi kawasan kumuh tanpa melakukan penggusuran paksa. Cara Jokowi berkomunikasi dengan masyarakat melalui pendekatan dialog langsung, yang dikenal sebagai "blusukan", membuatnya dekat dengan rakyat.
Keberhasilan Jokowi memimpin Solo membuat namanya semakin diperhitungkan. Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kemenangan Jokowi dalam Pilkada DKI menjadi sorotan nasional karena kampanyenya yang sederhana dan transparan.
Perjalanan Menuju Istana Negara: Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi kembali menerapkan gaya kepemimpinan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Ia melakukan berbagai terobosan dalam mengatasi kemacetan dan banjir, dua masalah terbesar di ibu kota. Salah satu kebijakan pentingnya adalah pengadaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS), yang membantu warga miskin memperoleh akses pendidikan dan kesehatan.
Kepopuleran Jokowi yang terus meroket membuatnya didorong untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Dengan dukungan partai politik dan mayoritas rakyat, Jokowi berhasil memenangkan pemilu dan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2014.
Kepemimpinan di Tingkat Nasional:
Sebagai presiden, Jokowi menghadapi tantangan besar. Namun, gaya kepemimpinannya yang sederhana dan pragmatis tetap menjadi ciri khas. Salah satu program andalannya adalah pembangunan infrastruktur besar-besaran di seluruh Indonesia, termasuk pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan bendungan. Dengan pembangunan ini, Jokowi berharap dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian di daerah-daerah tertinggal.
Tidak hanya infrastruktur, Jokowi juga memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia. Di bawah pemerintahannya, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) diperluas secara nasional. Selain itu, Jokowi juga memfokuskan perhatian pada pengembangan teknologi dan industri digital melalui program Making Indonesia 4.0.
Karakter dan Nilai-Nilai Jokowi: Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang bersahaja dan tidak mementingkan pencitraan. Sikap rendah hati dan kedekatannya dengan rakyat terlihat dari kebiasaannya yang sering turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluhan masyarakat. Jokowi juga dikenal dengan gaya hidup sederhana, jauh dari kemewahan. Sebagai seorang muslim, ia selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kerja keras dalam setiap kebijakan yang diambil.
Tantangan dan Kritikan: Selama masa pemerintahannya, Jokowi tidak luput dari kritik. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah pelanggaran hak asasi manusia yang belum sepenuhnya terselesaikan. Beberapa kebijakan ekonominya juga dianggap belum merata dalam hal distribusi manfaat, terutama bagi masyarakat kelas bawah.
Namun, Jokowi selalu menanggapi kritik dengan terbuka. Ia sering kali menjelaskan bahwa perubahan besar membutuhkan waktu, dan ia berkomitmen untuk terus memperbaiki kekurangan selama masa pemerintahannya.
Penutup: Jokowi adalah contoh nyata bagaimana seorang pemimpin dapat bangkit dari kesederhanaan dan membawa perubahan besar bagi bangsanya. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia, Jokowi terus berupaya mengantarkan Indonesia menuju negara yang lebih maju. Karakter merakyat dan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya menjadikannya salah satu pemimpin paling inspiratif dalam sejarah Indonesia modern.
Kutipan: "Saya ingin Indonesia maju. Maju bukan hanya dari segi infrastruktur, tapi juga dari segi sumber daya manusia. Semua rakyat Indonesia harus punya akses yang sama untuk maju." - Joko Widodo, dalam wawancara dengan Kompas, 2018.
Contoh profil di atas menggambarkan bagaimana tokoh publik seperti Jokowi dapat diulas secara lengkap, dari latar belakang hingga tantangan yang dihadapi, dengan gaya penulisan naratif yang tetap berfokus pada keseimbangan informasi.
Jakarta, 20 September 2024
Hendri Kampai
Wartawan Utama (Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI)